E-Mail atau electronic mail merupakan layanan yang utama di internet selain web. Windows 2003 menyediakan service e-mail tanpa harus menggunakan software khusus seperti Microsoft Exchange. E-Mail service di Windows 2003 Server mendukung 2 protokol utama yaitu POP3 (Post Office Protocol version 3) digunakan untuk mengambil e-mail diserver yang bekerja di Port TCP 110 dan SMTP (Simple Mail Transfer Protokol) digunakan untuk mengirim e-mail ke tujuan yang bekerja di port TCP 25.
Sebelum melangkah, pahami dulu bahwa: 1. Sampeyan harus punya Google Account untuk bisa melakukan aplikasi ke Google Apps ini. Apa itu Google Account? Biar nggak bertele-tele, kalau Sampeyan punya email Gmail, itu artinya Sampeyan sudah punya Google Account. 2. Panduan Sederhana ini hanya untuk domain yang sudah dimiliki. Untuk yang beli domain dari Google belum dibuatin. Mbayat sih beli domainnya.
Penggunaan Jaringan Internet yang kian marak dewasa ini telah mendorong pertumbuhan teknologi koneksi jaringan Internet itu sendiri, sehingga kemudian lahirlah suatu teknologi jaringan nirkabel (Wireless Network), yang sangat memudahkan penggunanya dalam mengakses Internet. Namun begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam penggunaan jaringan nirkabel ini dapat berjalan dengan aman.
Lahirnya Jaringan Nirkabel untuk Rumah
Dahulu komputer lebih dianggap sebagai sebuah kemewahan daripada sebuah kebutuhan. Hanya orang-orang kaya dan beruntung saja yang dapat mempunyai sebuah komputer, sedangkan jaringan merupakan hal yang hanya dapat disediakan untuk perusahaan besar.
Namun sejalan dengan kemajuan yang pesat pada dekade ini, maka sekarang setiap orang masing-masing dapat mempunyai komputernya sendiri. Seperti yang banyak kita temui, biasa nya setiap orang tua mempunyai komputernya sendiri, begitu pula dengan si anak dapat mempunyai komputernya sendiri walaupun mungkin hanya digunakan untuk bermain dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para pengguna rumahan juga telah berkembang dari yang semula tidak mempunyai akses Internet, kemudian mulai memakai koneksi dial-up Internet dengan kecepatan 9600 kbps melebihi 56 kbps dial up akses, dan kini berkembang menjadi koneksi broadband menyaingi koneksi T1 yang sering dinikmati orang saat bekerja
Membangun Jaringan RT-RW-Net Mengapa Jaringan RT-RW-Net menjadi sangat menarik ? • Dapat dikembangkan sendiri • Merupakan solusi untuk bisa mengakses Internet dengan murah-meriah • Peluang bisnis baru untuk di lingkungan perumahan • Mempersiapkan diri dalam era globalisasi • Kesempatan untuk memperkaya isi dari jaringan Internet Siapa yang bisa membangun jaringan RT-RW-Net ? • Andapun bisa • Tidak memerlukan teknologi tinggi atau kepandaian tinggi • Menguasai sedikit teknologi komputer dan jaringan • Kalau tidak memiliki kemampuan teknis, bisa bekerja sama dengan orang yang terbiasa memasang jaringan, atau dengan warnet terdekat
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.
Ada pun fitur2 nya sbb:
Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more...
Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation
HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support
Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand
Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)
IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5
Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support
DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support
VRRP - VRRP protocol for high availability
UPnP - Universal Plug-and-Play support
NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system
Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP
SNMP - read-only access
M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging
Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC
VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging
Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand
ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand
SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes
Instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC yang akan dijadikan router dan tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
Berikut spec_minimal nya :
CPU dan motherboard - bisa dgn P1 ~ P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor
RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB... perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..
HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA (mungkin nanti Ver. 3.0)
NIC 10/100 atau 100/1000
Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com. Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja.
Kita bisa membeli software MikroTik dalam bentuk "licence" di CITRAWEB, UFOAKSES, PC24 (atau download cracknya, he he he ...) yang diinstall pada HardDisk yang sebelumnya download/dibuat MikroTik RouterOS ISO kekeping CD atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal pasang DOM pada slot IDE PC kita.
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai gateway server.
Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.
Login Pada Mikrotik Routers melalui console :
MikroTik v2.9.39
Login: admin
Password: (kosongkan)
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.
Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik] >
Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan kita ganti menjadi “r-WLI” (bebas, disesuaikan dengan nama jaringan kita...)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=r-WLI
[admin@r-WLI] >
Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@r-WLI] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@r-WLI] >
Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1
[admin@r-WLI] > ip address add address=192.168.0.1 /
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
[admin@r-WLI] > ip address add address=172.16.0.1 /
netmask=255.255.255.0 interface=ether2
Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@r-WLI] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1
1 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2
[admin@r-WLI] >
Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREF-SRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2
1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1
[admin@r-WLI] >
Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar
[admin@r-WLI] > ping 192.168.0.254
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@r-WLI] >
Setup DNS pada Mikrotik Routers
[admin@r-WLI] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 /
allow-remoterequests=no
[admin@r-WLI] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 /
allow-remoterequests=no
Melihat konfigurasi DNS
[admin@r-WLI] ip dns> pr
primary-dns: 192.168.0.10
secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 21KiB
[admin@r-WLI] ip dns>
Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@r-WLI] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@r-WLI] >
Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.
Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@r-WLI]> ip firewall nat add action=masquerade /
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi MikroTik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa didownload dari MikroTik.com atau dari server mikrotik kita.
Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ. Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
Buat IP address pool /ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20
Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1 /ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1
Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 ) /ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Lihat status DHCP server
[admin@r-WLI] > ip dhcp-server pr
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
x dhcp1 ether2 dhcp_pool1 4w2d yes
[admin@r-WLI] >
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.
AvOffice Desk 100TX / 100MAC ( Network Interface Card ) Product ID: AVA100 PCI-bus 10/100Mbps fast Ethernet adapter for PC & Macintosh: N-Way, auto-negotiation for 100BASE-TX, boot-ROM supported.
Features: AvOffice Desk 100TX: PCI-bus 10/100Mbps fast Ethernet adapter for PC. AvOffice Desk 100MAC: PCI-bus 10/100Mbps fast Ethernet adapter for Macintosh and PC. High-performance fast Ethernet adapter for PC and Macintosh computer. Complying with plug & play specifications and driver installation features. Microsoft Windows95 and windows NT compatible. Single RJ-45 with N-way, auto-negotiation for 100BASE-TX / 10BASE-T operation. A boot ROM socket for remote boot.
10/100 Base-TX Fast Ethernet PCI Adapter Product ID: AL-D400/K
Features: Compliant with both 10BASE-T and 100 BASE-TX specification of the IEEE 802.3 standards. 32-bit bus mastering for high throughput and low processor utilization. Full-duplex operation at both 10 Mbps and 100 Mbps. Automatic selection for 10 or 100 Mbps network operation. Four status LEDs mounted on bracket for easy viewing and troubleshooting. Single shielded RJ-45 connector for use at either speed (category 3, 4, or 5 UTP cable for 10Mbps operation, and category 5 UTP cable for 100 Mbps operation). Diagnostic software, network driver installation utility, and network. drivers on the diskette On-board socket for optional BOOT ROM. Emission Certification: FCC part 15 class B, EN55022 class B, and CISPR-22 class B Immunity Certification: IEC 801-2, 801-3, and 801-4
10/100/1000Mbps Network Interface Card, Supports ACPI and PCI Power Management Model Number:TEL9901G-2
Key Specifications/Special Features: 32-bit PCI bus rev 2.1/2.2 Supports Plug-and-play function (IEEE 802.3x) Supports RPL or PXE Supports PCI2.2 and PCI clock up to 66MHz Supports standard RJ-45 port, 10/100/1,000Mbps auto negotiation, and full/half duplex Supports ACPI Supports full duplex flow control (IEEE 802.3x) Supports IEEE802.1P and IEEE802.1Q VLAN tag Supports auto MDI/MDIX Supports ACPI and PCI power management With LEDs to indicate network link, activity, speed, and duplex Compliant with IEEE802.3 10Base-T, IEEE802.3u 100Base-TX, and IEEE802.3ab 1,000Base-T standards
.HP Intel Pro 1000 PT
Spesifikasi: - PCI Express Gigabit NIC - 10/100/1000Base-T - 1 x RJ-45
D-Link DGE-530T
1-Port UTP 10/100/1000Mbps Auto-sensing, 32-bit PCI-bus (Bus Master) PnP, VLAN. D-Link 10/100/1000 Gigabit Desktop PCI Adapter (DGE-530T) memberikan performa tinggi jaringan kabel konektivitas pada PC desktop. Gigabit terhubung ke jaringan rumah atau bisnis dan mentransfer file dengan kecepatan 10 kali lebih cepat dari perangkat 10/100 Fast Ethernet. Gigabit terhubung ke jaringan rumah atau bisnis dan mentransfer file dengan kecepatan 10 kali lebih cepat dari perangkat 10/100 Fast Ethernet. Setelah tersambung, akses musik, dokumen, film, dan foto yang dibagi pada jaringan. Setelah tersambung, akses musik, dokumen, film, dan foto yang dibagi pada jaringan. Anda juga dapat mengakses jaringan yang tersedia kecepatan tinggi koneksi internet untuk memeriksa e-mail, browsing web, dan chatting dengan teman dan keluarga secara online. Anda juga dapat mengakses jaringan yang tersedia koneksi internet kecepatan tinggi untuk memeriksa e-mail, browsing web, dan chatting dengan teman dan keluarga secara online. Selain itu, dengan kecepatan Gigabit berkobar cepat dan 802.1p Kualitas Layanan (QoS) fitur ini, Anda dapat membuat dan menerima naik opelet bebas suara melalui IP (VoIP) panggilan serta pengalaman lag-free LAN gaming. Selain itu, dengan kecepatan Gigabit berkobar cepat dan 802.1p Kualitas Layanan (QoS) fitur ini, Anda dapat membuat dan menerima naik opelet bebas suara melalui IP (VoIP) serta pengalaman panggilan lag-free LAN gaming.
* PCI Local Bus Master 2.1/2.2 Support PCI Local Bus Master 2.1/2.2 Support * Plug-and-Play Installation Plug-and-Play Installation * Supports PCI 2.1/2.2 ACPI Power Management Wake-On-LAN Supports PCI 2.1/2.2 ACPI Power Management Wake-On-LAN * Compliant to PC 99 Standard (Magic Packet, LinkChg and Microsoft wake-up frame) Kompatibel ke PC 99 Standard (Magic Packet, LinkChg dan Microsoft wake-up frame) * Independent 2Kb Receive and Transmit FIFOs Independen 2Kb Menerima dan mengirimkan FIFOs * Advanced Cable Diagnostics (Windows Utility) Advanced Cable Diagnostics (Windows Utility) * Jumbo Frame Support Jumbo Frame Support
LAN Card with Packet Driver for Unix Client, Supports ACPI and PCI Power Management
Model Number:BL-L983 10/100M LAN CARD(1)
Key Specifications/Special Features:
Full-duplex 10/100Mbps PNP PCI Ethernet interface card with ADM983 chipset
Supporting 10 and 100MBps N-way auto-negotiation operation
Compliant with PCI revision 2.2
Supports PCI clock 16.75 to 40MHz
Supports ACPI and PCI power management
Compliance with PC99 standard
Supports wake-on-LAN function and remote wake-up (magic packet, link, and Microsoft wake-up frame)
Supports auxiliary power-on internal reset and ready for remote wake-up when main power still remains off
With two large (2KB) independent receive-and-transmit FIFO
Supports digital and analog loop back capability on both ports
Supports full-duplex flow control (IEEE 802.3x)
Supports diagnostic LED pins with programmable outputs
Setup/diagnostic program for DOS and Windows
NDIS2 (DOS, OS/2, LAN Tastic, and WFW3.1)
NDIS3, NDIS4, and NDIS5 for Windows 95, 98, Me, 2000, NT 3.51, 4.0, and WFW3.11
Packet driver for Unix client
SCO Unix, free BSD, UnixWare 7.0, and Linux driver
RPL boot ROM for Novell Netware and Microsoft NT
Software support:
On-board EEPROM (93C46) programming tool
Setup/diagnostic program for DOS/Windows
Driver for Unix
Main chipset: RTL8139D
LAN Card, Supports 16.75 to 40MHz PCI Clock and 10 or 100Mbps Full-duplex
Model Number:BL-L983,lan card
Key Specifications/Special Features:
Full-duplex 10 or 100Mbps
PNP PCI Ethernet interface card with ADM983 chipset
Supports 10MBps and 100Mbps N-way auto-negotiation operation
Complies with PCI revision 2.2
Supports PCI clock 16.75 to 40MHz
Supports ACPI and PCI power management
Complies with PC99 standard
Supports wake-on-LAN function and remote wake-up (magic packet, link, and Microsoft wake-up frame)
Supports auxiliary power-on internal reset and ready for remote wake-up when main power still remains off
With two large (2KB) independent receive-and-transmit FIFO’s
Supports digital and analog loop back capability on both ports
Supports full duplex flow control (IEEE 802.3x)
Supports diagnostic LED pins with programmable outputs
Setup/diagnostic program for DOS/Microsoft Windows
NDIS2 (DOS, OS/2, LAN Tastic, and WFW3.1)
NDIS3, NDIS4, and NDIS5 for Microsoft Windows 95, 98, ME, 2000, NT 3.51, 4.0, and WFW3.11
Packet driver for UNIX client
SCO UNIX, free BSD, UnixWare 7.0, and Linux driver
RPL boot ROM for Novell Netware and Microsoft NT
Software supports:
On-board EEPROM (93C46) programming tool
Setup/diagnostic program for DOS/Microsoft Windows
Drive for UNIX
Main chipset: RTL8139D
LAN Card/Adapter with Full-duplex 10/100Mbps, PNP, PCI Ethernet Interface, and Wake-on-LAN Function
Model Number:BL-L8139D 10/100M Pci Lan Card (1)
Key Specifications/Special Features:
Full duplex 10/100Mbps, PNP, PCI Ethernet interface card with Realtek 8139D chipset
Supports 10 and 100Mbps N-way, auto negotiation operations
Compliant with PCI revision 2.2
Supports PCI clock 16.75 to 40MHz
Supports ACPI and PCI power management
Compliant with PC99 standard
Supports wake-on-LAN function and remote wakeup (magic packet, link, and Microsoft wakeup frame)
Supports auxiliary power-on internal reset, ready for remote wake up when main power still remains off
With two large (2kB) independent receive-and-transmit FIFO
Supports digital and analog loop back capability on both ports
Supports full-duplex flow control (IEEE 802.3x)
Supports diagnostic LED pins with programmable outputs
NDIS2 (DOS, OS/2, LAN-tastic, and WFW3.1)
NDIS3, NDIS4, NDIS5 for Windows 95, 98, ME, 2000, NT 3.51, 4.0, and WFW3.11
Packet driver for Unix client
SCO Unix, free BSD, UnixWare 7.0, and Linux driver
RPL boot ROM for Novell Netware and Microsoft NT
Main chipset: RTL8139D
Software support:
On-board EEPROM (93C46) programming tool
Setup, diagnostic program for DOS and Windows
Driver for Unix
10/100M LAN Card with Packet Driver for Unix Client, Supports ACPI and PCI Power Management
Model Number:BL-L983
Key Specifications/Special Features:
Full-duplex 10/100Mbps PNP PCI Ethernet interface card with ADM983 chipset
Supporting 10 and 100MBps N-way auto-negotiation operation
Compliant with PCI revision 2.2
Supports PCI clock 16.75 to 40MHz
Supports ACPI and PCI power management
Compliance with PC99 standard
Supports wake on LAN function and remote wake-up (magic packet, link, and Microsoft wake-up frame)
Supports auxiliary power-on internal reset and ready for remote wake-up when main power still remains off
With two large (2KB) independent receive and transmit FIFO
Supports digital and analog loop back capability on both ports
Supports full-duplex flow control (IEEE 802.3x)
Supports diagnostic LED pins with programmable outputs
Setup/diagnostic program for DOS and Windows
NDIS2 (DOS, OS/2, LAN Tastic, and WFW3.1)
NDIS3, NDIS4, and NDIS5 for Windows 95, 98, Me, 2000, NT 3.51, 4.0, and WFW3.11
Packet driver for Unix client
SCO Unix, free BSD, UnixWare 7.0, and Linux driver
RPL boot ROM for Novell Netware and Microsoft NT
Software supports:
On-board EEPROM (93C46) programming tool
Setup/diagnostic program for DOS/Windows
Driver for Unix
Main chipset: RTL8139D
PCI LAN Card Gigabit TP-Link TG-3201
10/100/1000M PCI LAN Adapter, Complies with IEEE 802.3/802.3u/802.3ab Ethernet Standard, Supports Full Duplex Flow Control (IEEE 802.3x), Supports Jumbo Frame, Supports Auto-MDI/MDIX, One STP/UTP connector, Provides LEDs to indicate network Link/Activity, Plug and Play.
PCI LAN Card Gigabit TP-Link TG-3201
10/100/1000M PCI LAN Adapter, Complies with IEEE 802.3/802.3u/802.3ab Ethernet Standard, Supports Full Duplex Flow Control (IEEE 802.3x), Supports Jumbo Frame, Supports Auto-MDI/MDIX, One STP/UTP connector, Provides LEDs to indicate network Link/Activity, Plug and Play.
PCI LAN Card NIC Ethernet TP-Link TF-3239DL
10/100M PCI Adapter, One 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45 port, Supports Full Duplex and Half Duplex transfer modes, Provides diagnostic software, One LED indicator for monitoring link/activity, Supports drivers for most popular OS.
PCI LAN Card NIC Ethernet TP-Link TF-3283
10/100Mbps PCI Adapter, Supports IEEE 802.3x Full Duplex Flow Control, Supports ACPI, PCI power management, Supports Full Duplex Flow Control (IEEE 802.3x), Auto-setups IRQ and I/O address, Supports drivers for most popular OS.
PCI LAN Card NIC Ethernet D-Link DFE-528TX
10/100Mbps auto-sensing with single shielded RJ-45 connector, 32-bit PCI Bus Master operation, Full/half duplex support, Easy-to-view diagnostic LEDs, Low network command processing overhead.
UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat tak terbungkus yang berpilih. Kabel UTP banyak digunakan pada local-area networks (LANs) dan sambungan telepon karena harganya lebih murah. Kabel UTP tidak sebaik kabel koaksial dan serat optik dalam hal penyediaan banwidth dan ketahanan terhadap interferensi. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dankategori 5.
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
TIPE STRIGHT OVER
Artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch, Router ke HUB dan PC ke HUB, tipe ini digunakan untuk hubungan 2 komputer atau lebih.
seperti gambar dibawah dijelaskan bahwa ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama, urutannya adalah :
Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu 1 – 1, 2 – 2, 3 – 3, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 6, 7 – 7, 8 – 8.
TIPE CROSS OVER
Pada tipe ini ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang tidak sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke PC, Switch ke Switch, HUB ke HUB dan PC ke Router
seperti gambar dibawah dijelaskan bahwa ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang tidak sama, urutannya adalah :
Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu 1 – 3, 2 – 6, 3 – 1, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 2, 7 – 7, 8 – 8.
Yang saya jelaskan diatas itu merupakan teknik pengkabelan LAN pada umumnya, anda bisa memakai teknik diatas, semoga anda paham dengan gambar diatas jika masih bingung bisa browsing lagi di google. Sedangkan yang akan saya jelaskan berikut ini adalah suatu cara cepat untuk kita membuat pengkabelan, cara yang saya gunakan adalah prinsipnya sama dengan diatas, urutan no kabelnya sama, sedangkan kita bisa merubah susunan warna kabel terserah kita, misalnya kita membuat :
TIPE STRIGHT OVER
Kita tidak perlu menghapal kabel seperti pada umumnya, terserah anda mulai dari warna kabel yang mana, contohnya :
BIRU,
PUTIH BIRU,
HIJAU,
PUTIH HIJAU,
ORANGE,
PUTIH ORANGE,
COKLAT,
PUTIH COKLAT.
Untuk ujung lainnya harus sama dengan yang diatas. Jika anda menggunakan warna lain ya terserah anda harus hapal warnanya, lebih enak untuk mengurutkan sesuai warna terang ke warna gelap. Setelah anda siapkan warna tersebut bisa langsung dirakit seperti biasanya. Coba anda tester hasilnya akan sama dengan yang pada umumnya.
TIPE CROSS OVER
Untuk tipe ini kita coba sama dengan tipe yang barusan kita coba contohnya :
BIRU,
PUTIH BIRU,
HIJAU,
PUTIH HIJAU,
ORANGE,
PUTIH ORANGE,
COKLAT,
PUTIH COKLAT.
sedangkan ujung satunya yaitu anda tinggal merubah urutan kabelnya sesuai dengan tabel diatas jika 1 – 3, 2 – 6, 3 – 1, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 2, 7 – 7, 8 – 8 maka yang harus kita buat sambungannya adalah :
Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun data baik pada lokasi yang sama ataupun lokasi yang berbeda. Jaringan komputer yang berada pada lokasi yang sama dengan jarak yang tidak jauh disebut dengan jaringan komputer local (LAN). Topologi yang biasa digunakan pada jaringan lokal ini adalah topologi star. Ini berarti dibutuhkan satu alat tambahan yang disebut dengan hub atau switch.
Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.
Router Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
RIDGE - bekerja pada Data Link layer (2) Gambar sebelumnya adalah sebagai berikut:
Bridge mengatur (melalui filtering atau forwarding) frame data per segmen, sehingga jika w/s 1 akan mengirim data ke w/s 2, frame tidak akan diteruskan (forward) ke segmen 2. Hal ini mengakibatkan beban jalur setiap segmen menjadi optimal, dan overhead traffic pada setiap segmen dapat dikurangi.
Sekarang kita bahas mengenai jenis-jenis bridge.
TransparentBridge Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.
Translating Bridge Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).